Dulu Diidam-Idamkan Sekarang?.....


Pada musim mewabahnya corona virus disease (covid-19) banyak membawa perubahan. Perubahan tidak hanya terjadi pada masalah pola pekerjaan, belajar dan sosial, tetapi telah merubah rasa dari sebuah kata atau frase. Mungkin teman-teman telah membaca sebuah tulisan di media sosial yang berjudul CORONA MEMBUAT SEMUA JADI TERBALIK. Tulisan tersebut tidak tahu dari mana awalnya dan siapa penulisnya. Bagi yang belum baca dapat anda simak tulisannya berikut ini:

CORONA MEMBUAT SEMUA JADI TERBALIK

1. Dulu ketika masuk bulan Ramadhan, syaitan laknattulah yang dikurung.,
Sekarang spertinya di bulan Ramadhan, kita yang akan dikurung di rumah...!
(Dunia sudah tua)

2. Dulu kalau rajin ke Masjid namanya orang SALEH, sekarang orang ke Masjid dikira orang SALAH..!
(Dunia sedang kacau balau/kritis)

3. Dulu IMAN yang harus di usahakan kuat, sekarang IMUN yang justru diperhatikan..!
(Dunia sedang waspada)

4. Dulu orang ditegur kalau tidak pergi Jumatan. Sekarang  justru yg ditegur adalah  orang yang pergi Jumatan..!
(Dunia sudah Terbalik)

5. Dulu kalau ada orang bersin dibacakan  Alhamdulillah.,
Sekarang klo ada orang bersin.. Innaalillaahi...diwaspadai kena corona..!
(Dunia sedang terguncang).

6. Dulu bersatu kita teguh... Sekarang bersatu kita runtuh..!
(Dunia sudah beda pepatah )

7. Dulu ada tamu, bawa rahmat. Sekarang ada tamu dianggap bawa sial..!
(Dunia sudah payah)

8. Dulu kalau ketemu jabat tangan.
Sekarang ketemu angkat tangan  (cepat pergi)..!
(Dunia sedang sakit)

9. Dulu Anak disuruh cuci kaki sebelum tidur, Sekarang disuruh cuci tangan sebelum tidur.   (Dunia sedang panik)

10. Dulu parfum yang kita bawa di tas, sekarang hand sanitizer spray yang dibawa.!
 (Dunia sedang dilanda ketakutan)

11. Dulu senyum sedekah, sekaramg masker yang disedekahkan..!
(Dunia dilanda kesulitan)

12. Dulu kata negatif tidak bagus,
sekarang kata positif tidak bagus..!
(Dunia sedang bergetar)

13. Dulu pulang kampung   membawa kebahagiaan. Sekarang pulang kampung  disangka membawa penderitaan.!
 (Dunia sudah aneh).

Semoga kita selalu mendapat lindungan-Nya

Semoga Alloh SWT segera mengangkat coronavirus (Covid-19) segera menurunkan taufik dan hidayah kepada kita semua.

Terlepas itu tulisan siapa dan kapan menulisnya? Itu tidak terlalu penting. Bagi kita yang paling penting adalah kita renungi tulisan tersebut.  Betulkah dunia ini telah benar-benar terbalik?

Kita ambil contoh kata “pulang kampung atau mudik.” Sebelum mewabahnya Virus Korona yang namanya “pulang kampung atau mudik” membawa keuntungan banyak pihak. Mengapa tidak, mulai dari pengusaha transportasi, makanan, pakaian, jasa, kuli dan sebagainya mereka mendapat keuntungan dari yang pulang kampung.

Selain itu, para pemudik akan mendapatkan banyak fasilitas. Misalnya aparat pemerintah pusat sampai daerah menyiapkan segala sesuatunya untuk warga pulang kampung. Mulai dari tansportasi, keamanan, kesehatan dan lain-lain. Tidak sedikit aparat yang diterjunkan untuk membantu dan memperlancar proses yang pulang kampung.  Bahkan banyak perusahaan-perusahaan yang menyiapkan bis gratis untuk warga yang ingin pulang kampung.

Bagi anggota keluarga, saudara dan tetangga di kampung kehadiran kita sangat diharapkan. Pulang kampung menjadi sebuah harapan, dan kebanggaan. Karena warga yang pulang kampung pasti membawa berkah bagi lingkungan sekitarnya.

Tapi sekarang apa yang terjadi? Pulang kampung adalah sebuah kehinaan. Bagi orang yang memaksakan pulang kampung akan dikenakan status Orang Dalam Pemantauan (ODP). Di perjalanan akan  diperiksa di setiap pintu kedatangan (cek point)  mau kemana dan berapa lama. Orang kampung juga sekarang waswas menerima kedatangan kita. Bahkan tidak sedikit orang yang di kampung menolak kedatangan kita.

Dulu pulang kampung diterima dengan tangan terbuka. Sekarang orang  pulang kampung, warga kampung angkat tangan tanda ngga terima.

Semoga musibah ini cepat berlalu, dan bukan merupakan tanda munculnya azab. Mudah-mudahan ini pertanda baik, supaya kita bisa berintrospeksi diri.  Mudah-mudahan ini menjadi sebuah proses penyadaran untuk kembali ke jalan Allah. Amiiin


Ayo tetap semangat ….
Dengan tetap di rumah… .
Karena tetap di rumah….
Bukti sayang tehadap diri, keluarga dan masyarakat….

Bekasi, 24 April 2020


Yan Supyanto

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menciptakan Pola Belajar Efektif dari Rumah

Bahan Untuk Renungan

Kebencian itu Seperti Bau Tomat Busuk