Resep Menjadi Penulis Pemula


Siang kemarin saya dapat kiriman video dari Omjay. Video tersebut berjudul tentang Trilogi Menulis. Isinya tentang resep menjadi penulis pemula. Materi tersebut disajikan dalam bentuk webinar yang disampaikan oleh Dr. Ngainun Naim..

Materinya keren dan kece. Apalagi bagi saya sebagai seorang yang sedang belajar menulis.  Mengapa tidak, karena saya dapat ilmu baru. Seperti dapat energi baru tentang menulis. Hal ini belum saya dapatkah dari pemateri sebelumnya.

Apakah anda mau tahu rahasianya? Kata beliau menulis itu gampang-gampang susah. Disebut gampang, karena banyak orang yang telah berhasil membuat tulisan. Disebut susah,  karena tidak semua orang dapat menyelesaikan tulisan itu dengan baik.

Dr. Ngainun Naim, dalam webinarnya mengatakan bahwa pada hakikatnya semua orang adalah penulis. Paling tidak menulis di WhatsApp, Facebook,  atau IG. Jadi pastikan semua orang adalah penulis.

Lantas apa resep supaya terbiasa menulis? Nara sumber kali ini memberikan tips menulis sebagai berikut:

Tips Pertama adalah keyakinan. Jadi menulis itu harus memiliki keyakinan. Kalau menulis tidak dibarengi keyakinan, pasti tulisan tidak akan selesai. Yakinkan bahwa tulisan yang bagus adalah tulisan yang selesai.

Tulisan yang baik adalah tulisan yang sudah menjadi artikel yang dimuat di koran. Tulisan yang bagus adalah tulisan yang sudah menjadi buku. Tulisan yang bagus adalah yang sudah diterbitkan atau minimal ditulis di Blog.

Jangan terlalu dipikirkan dalam menulis. Karena setiap tulisan sudah memiliki takdirnya masing-masing. Apakah tulisan itu banyak dibaca orang atau tidak.  Sekali lagi, tidak perlu diperhatikan dan dipikirkan. Tulisan kita ada yang baca atau tidak, itu bukan urusan kita. Urusan kita adalah terus menulis.

Lantas apa yang harus dilakukan dalam menguatkan keyakinan seseorang untuk bisa terus menulis?

1. Sewaktu menulis, ya menulislah jangan pernah dibaca ulang terlebih dahulu. Selesaikan dulu tulisan kita. Menulis itu tidak usah memperhatikan subjek, predikat kalimat atau diksi dari kata atau kalimat. Pokoknya tulislah sampai ide anda mentok dan habis. Masalah ejaan, diksi dan lain-lain bukanlah hal yang penting pada tahap ini. Yang penting adalah ide Anda jangan sampai hilang. Masalah editing tata bahasa dan kalimat bisa diselesaikan dikemudian hari. Idealnya editing dilakukan pada hari yang lain.

2. Hilangkan semua ketakutan dalam menulis. Takut jelek, takut ngga dibaca orang, takut  orang menghina karena tulisan kita tidak bagus, takut tulisan kita tidak bermanfaat. Itulah penyakit menulis yang paling berbahaya. Rasa takut itulah yang membuat Anda tidak melakukan sesuatu. Makanya menulislah, dengan prinsip bahwa  tulisan adalah tulisan Anda sendiri, blog juga blog Anda sendiri. Intinya, menulislah dengan penuh keberanian, ngga usah dipikirkan.

3. Dilarang menulis sambil mengedit. Hukumnya haram bagi seorang penulis pemula, untuk mengedit tulisan yang belum selesai. Biarkan tulisan itu selesai sampai ide didalam pikiran penulis habis. Pokoknya jangan sampai diedit dulu, Karena kalau diedit dulu, biasanya ide yang akan ditulis telah terbang berhamburan.

Tips yang kedua adalah pengetahuan. Pengetahun tentang menulis adalah pemahaman kita tentang ilmu menulis. Ilmu menulis berbunyi bahwa anda tidak akan bisa menulis, kalau anda hanya berpikir tentang menulis. Jadi kuncinya menulis adalah anda harus praktek menulis.

Jadi pengetahuan tentang menulis adalah kita harus praktek menulis. Menurut hemat saya kunci sukses bagi seorang penulis adalah pertama menulis, kedua menulis dan ketiga adalah menulis. Dalam mulai menulis hindari dan bersihkan meja atau tempat anda menulis, dari berbagai macam buku sumber atau tulisan orang lain. Pengetahuan yang diperlukan untuk menulis adalah apa yang ada pada kepala Anda. Itulah sumber untuk menulis. Pokoknya terus saja tulis apa yang ada pada pikiran Anda, sampai idenya habis.

Ingat tulisan yang bagus adalah tulisan yang selesai. Bukan tulisan yang indah atau tulisan yang masih dalam bentuk ide atau gagasan. Pengetahuan ini penting supaya kita tidak hanya belajar tentang menulis tetapi kita langsung terjun praktek menulis.

Tips yang ketiga adalah tindakan. Ingat dalam keterampilan menulis itu bukan keturunan. Buktinya banyak orang yang jadi penulis, tapi orang tuanya bukan penulis. Jadi yakinkan bahwa menulis itu bukan warisan. Begitu juga banyak fakta bahwa orang tuanya penulis, belum tentu anaknya menjadi seorang penulis. Ini meyakinkan kita bahwa menulis itu bukan genetik, tetapi menulis itu perlu latihan dan latihan.

Menulis itu perlu tenaga, waktu dan keseriusan, maka dalam menulis jangan menunggu waktu luang, tapi luangkan waktu untuk menulis. Menulis itu tidak perlu lama-lama. Mungkin cukup 20 sampai 30 menit setiap hari. Menulis juga tidak perlu banyak-banyak. Mungkin satu atau dua paragrap setiap hari. Tetapi rutin dan terus dilakukan insya Allah akan menjadi sebuah kebiasaan. Sebagaimana pepatah omjay, menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.

Selanjutnya, kalau kita menulis untuk surat kabar atau majalah. Kita harus punya mental baja dan bermuka tembok. Jangan hanya kirim sekali atau dua kali.  Kalau tidak dimuat jangan kapok, teruslah menulis dan mengirimkannya. Kita harus terus mencari celah supaya tulisan kita dimuat.

Menulis itu perlu dipaksakan dan ditarget. Karena kalau ada tantangan pasti ada dorongan atau motivasi. Dorongan inilah yang membuat kita terpaksa untuk menulis. 

Menulis juga banyak manfaatnya. Kita bisa berprestasi karena kita menulis.  Kenapa kita tidak berprestasi?  karena kita tidak menulis. Kenapa kita tidak menulis, karena kita banyak alasan. Jadi bukan tidak bisa menulis. Karena kita tidak bisa menghilangkan alasan. Buanglah jauh-jauh alasan kita tidak bisa menulis.

Selain itu, menulis juga  bisa menjadi kaya. Kaya dalam arti yang luas. Salah satunya kaya akan teman dan sahabat. Saya mengalami sendiri. Dengan menulis saya kenal Om Jay. Dengan menulis saya kenal dengan teman-teman di grup menulis gelombang 8. Bukankah “teman seribu masih kurang, dan musuh satu terlalu banyak”? Inilah makna menulis yang luar biasa.

Supaya anda senang menulis,  tulislah sesuai dengan genre anda. Menulis itu ada dua katagori yaitu penulis special dan general. Penulis special misalnya menulis tentang ekonomi ya teruslah menulis dengan tema ekonomi. Kalau menulis bidang perbankan yang teruslah menulis dalam bidang perbankan. Sedangkan menulis generalis, yaitu menulis multi talenta. Apa saja ditulis, bisa artikel, puisi, novel, buku dan lain-lain. Jangan paksakan apa yang tidak anda sukai. Menulislah sesuai dengan selera anda.Wallahu'alam.

Bekasi, 12 Jani 2020

Yan Supyanto

Komentar

  1. Mantul pak yan.... Mudah2an semua jadi pandai menulis ya😊😊... Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu mah alasan saya supaya saya mau menulis, kan yang ideal mah bukan begitu....

      Hapus
  2. mantap pak dan terima kasih ilmunya

    BalasHapus
  3. lengkap tipsnya, jd nambah wawasan dalam menulis....mksi ilmunya bu say. .

    BalasHapus
  4. Bagus pak,semakin menguatkan untuk menulis.

    BalasHapus
  5. Mantul..Pk.Yan..Mhon izin utk dibagi ilmunya..terimakasih Pk.Yan

    BalasHapus
  6. Mantap ulasannya, Pak
    Salam kenal :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menciptakan Pola Belajar Efektif dari Rumah

Bahan Untuk Renungan

Kebencian itu Seperti Bau Tomat Busuk