Apakah Guru Anak Anda Betulan atau Kebetulan?
Sebuah forum pelatihan “Belajar Menulis” yang dipandu oleh Omjay guru blogger yang baik hati, memberikan saya wawasan baru tentang “frase unik” dalam mengatagorikan “jenis guru” berdasarkan niatnya.
Memang niat hanya Allah SWT yang tahu, tetapi sudah ketentuan-Nya, bahwa niat seseorang tersebut terlihat pada hasil kerjanya. Apalagi profesi guru, sangat tampak. Berikut frase unik jenis guru menurut motivator Aris Ahmad Jaya dengan ulasan pribadi penulis:
Sebelum membahas dua tipe guru ini menurut anda adakah guru kebetulan? Dan apa perbedaan guru kebetulan dengan guru yang betulan?
Pertama, Tipe Guru Betulan. Guru Betulan adalah guru yang niatnya benar-benar ingin menjadi guru. Guru betulan mencitai pekerjaannya sepenuh hati. Guru betulan menghargai profesinya.
Guru betulan adalah guru professional yang selalu menginspirasi. Guru betulan adalah guru yang selalu dirindukan kehadirannya oleh peserta didik. Guru betulan adalah guru yang dikangenin keberadaannya oleh teman kerja dan atasannya. Guru betulan adalah guru yang disenangi dan dihargai oleh orang tua dan masyarakat sekitarnya. Guru betulan adalah guru yang waktu mengajar, siswanya merasakan bahwa jam dinding itu berputar dengan begitu cepatnya.
Guru betulan ini dalam bukunya pak Munif Chatib disebut “Gurunya Manusia”. Guru betulan bisa dilihat dari cara mengajar mereka saat berada di sekolah. Mereka mengajar dengan penuh keikhlasan sesuai dengan target dan tujuan pembelajaran. Mereka bukan hanya sekadar menyampaikan materi dan di akhir bulan gajian, namun lebih dari itu seorang guru baginya harus memiliki target siswanya mampu memahami materi dengan baik.
Guru betulan bersedia meluangkan waktu mereka untuk selalu belajar dan meningkatkan kemampuannya, karena memang profesi guru adalah profesi yang tidak boleh berhenti belajar. Guru yang baik juga adalah guru yang mau mengintrospeksi diri cara mengajar mereka. Jika siswa tidak bisa memahami apa yang mereka sampaikan, maka ia mencari solusi bagaimana caranya supaya siswa tersebut paham dan mengerti.
Guru betulan adalah guru yang selalu berkata positif, menjadikan teladan bagi siswa, teman kerja dan lingkungan masyarakat sekitar. Mereka selalu menginspirasi menggerakkan siswa, teman, orang tua dan masyarakat di sekitarnya menuju ke arah yang lebih baik.
Kedua adalah Tipe Guru Kebetulan. Guru Kebetulan adalah guru yang kebetulan menjadi guru bukan karena niatnya.
Kebetulan tidak memiliki pekerjaan, dari pada nganggur dia memilih menjadi guru. Kebetulan ada teman yang mempunyai yayasan pendidikan, lalu mengajaknya untuk bergabung menjadi guru. Kebetulan orang tua mempunyai yayasan pendidikan, dan disitu tidak ada pengelola dan pengajarnya, lalu menjadi guru.
Kebetulan waktu mendaftar ke perguruan tinggi nonpendidikan tidak diterima, dari pada tidak kuliah akhirnya daftar ke perguruan tinggi jurusan keguruan dan ilmu pendidikan. Kebetulan sahabat dekat kuliah ke jurusan keguruan dan ilmu pendidikan, dari pada berpisah dengannya maka mengikuti kuliah di jurusan keguruan.
Guru Kebetulan bekerja hanya mengejar materi selesai. Masalah siswa paham atau tidak itu bukan urusannya. Munif Chatib menyebut guru tipe ini dengan Guru Robot atau Guru Matrialistis. Guru Kebetulan kerap kali memojokkan siswa saat marah atau memberi label kepada siswa dengan label yang sangat buruk seperti “tukang terlambat, tukang tidur, tukang rusuh, dasar bodoh dan yang lainnya”.
Intinya guru Kebetulan adalah guru yang karena kondisi tententu, yang memaksa untuk menjadi guru.
Bisakah guru Kebetulan ini menjadi guru Betulan yang baik dan profesional? Jawabannya tentu bisa, jika memang mereka mau belajar dan selalu ikhlas.
Ikhlas bukan berarti mereka mau bekerja tidak dibayar namun ikhlas adalah kesungguhan mereka dalam mengerjakan tugas yang diberikan, dan upah itu adalah hasil kerja mereka walau hanya sedikit.
Sebenarnya tidak ada guru yang tidak mampu mengajar, jika mereka mau belajar dan terus belajar. Karena guru bukanlah para Sufi yang langsung mendapatkan ilmu dari Tuhan (Ilmu Ladunni).
Bisakah guru Betulan berubah menjadi guru Kebetuan? Jawabannya bisa, kalau guru Betulan tersebut berhenti belajar. Selalu lambat dalam mengapresiasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Merasa puas dengan zona nyaman. Merasa cukup dan sudah merasa paling pintar. Maka tunggulah perubahan apa yang terjadi dengan status guru tersebut.
Persoalannya sekarang bukan dari posisi masa lalu, apakah awalnya guru Betulan dan Kebetulan? Tetapi masalahnya apakah siap menjadi seorang guru pembelajar? Notabene bahwa guru bagi anak-anak sekarang bukanlah satu-satunya sumber belajar. Meraka mendapatkan ilmu pengetahuan dari berbagai media online.
Sekarang yang dibutuhkan mereka adalah kasih sayang, perhatian, keteladanan, contoh dan inspirasi yang dapat menggerakkan mereka untuk berbuat dan berkarya. Berhentilah jadi guru yang hanya berpegang teguh pada besok mau mengajar apa? Tetapi guru harus mencari strategi apa yang akan dipergunakan untuk mengajar besok. Metode apa yang akan dipilih untuk mengajar besok? Alat Peraga apa yang akan dipergunakan untuk mengajar besok? Dan lain-lain.
Sekali lagi kami katakan, profesi guru adalah profesi yang tidak bisa berhenti dari belajar. Jika guru berhenti belajar, maka pola ajarnya akan stagnan.
Nah sekarang, jika anda ingin tahu guru anak anda apakah guru “Betulan” dan guru “Kebetulan” datanglah ke sekolah-sekolah anak anda. Perhatikan dengan teliti mana guru Betulan dan guru Kebetulan.
Bekasi, 19 April 2020
Yan Supyanto
Komenar Ya.....
BalasHapusUntuk datang ke sekolah anak belum bisa pak.hee tp.. Sekarang sudah bisa paham di antara rekan2 guru d sekolah kita bhkan bs mnilai dri kita apakah betulan atau kbetulan.. Hehe
BalasHapusmudah2an cepet bisa ke sekolah lagi
HapusSemoga kita masuk sebagsi betul-betul guru
BalasHapusaamiin
HapusSemoga saya sebagai guru betulan, berharap bisa tetap jadi sumber inspiratif bagi anak didik serta senantiasa dirindukan kehadirannya, Aamiin 🙏
BalasHapusberusaha terus utk bisa jd guru betulan👍
BalasHapusMantap Pak Haji.. .
BalasHapusApa pun karakternya "guru betulan" Atau "guru kebetulan" Pada kondisi saat ini patut diapresiasi ya Pak.. .
Selamat buat teman-teman guru.
Selamat buat para pembina guru.
Salam sehat bebas Corona 🤗