Apakah Anda Guru Inspiratif dan Populis?

Berbicara masalah guru selalu menarik untuk kita diskusikan.  Karena guru adalah sosok yang selalu menjadi perhatian masyarakat. Kali ini saya ingin menyoal tentang guru dari sisi inspiratif dan pupolisnya. Namun sebelumnya mari kita bahas apa itu guru inspiratif dan apa itu guru populis.   


Guru inspiratif adalah guru yang terbuka dan membuka wawasan bagi dirinya maupun untuk siswanya. Membuka wawasan bagi dirinya sendiri dalam arti selalu terus belajar meningkatkan kompetensinya.  Guru yang terbuka mengandung makna menerima berbagai pemikiran baru dan cara-cara baru untuk menyukseskan tugas mengajarnya.

Adapun ciri guru inspiratif adalah:


1.  Guru yang mengajarnya menyenangkan. Ucapannya membuat sejuk dihati. Kata-katanya yang keluar dari mulutnya adalah bagian dari solusi. Siswa betah dan mudah paham dengan materi yang diajarkannya, karena materi disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami. Bahasa sederhana disesuaikan dengan perkembangan bahasa anak. Hirarki materi dibuat secara runtut dan bertahap. Dimulai dari hal yang kecil menuju hal yang besar. Dari hal yang dekat menuju hal yang jauh dari lingkungan anak. Dari hal yang sederhana menuju hal yang kompleks.


2.  Metode yang digunakan menarik. Metode yang dipakai selalu bervariasi sesuai dengan tuntutan tujuan pembelajaran. Pembelajarannya tidak monoton. Kegiatan pembelajaran selalu menantang bagi anak. Anak merasa termotivasi untuk terus mengikuti pembelajaran dari gurunya. Banyak anak yang enggan beranjak dari tempat duduknya, kalau guru itu menyampaikan pembelajarannya.


3.  Memotivasi siswanya. Guru yang baik adalah yang bisa mendorong siswanya untuk berkarya dan berbuat. Meski, motivasi yang baik adalah motivasi yang datang dari diri siswa. Tetapi bagi sebagian siswa motivasi dari luar juga diperlukan, termasuk dari guru. Kata-kata yang disampaiakan guru selalu mendorong anaknya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat. Petuahnya menjadi sebuah kekuatan bagaikan energi yang mengalir untuk berbuat kebaikan.


4.  Mendorong terbentuknya potensi anak. Potensi anak bermacam-macam. Guru yang baik adalah guru yang dapat  menginventarisasi semua potensi yang dimiliki siswanya. Karena itu dia akan berupaya melakukan pendekatan-pendekatan yang tepat, supaya potensi anak bisa berkembang optimal dan maksimal. Potensi itu adalah energi yang perlu didorong supaya menghasilkan karya. Siapa pendorong utama supaya anak berprestasi?  Ya guru. Guru adalah motor penggerak yang bisa memaksimalkan potensi anak.

5.    Menggerakkan.
Guru yang baik adalah guru yang bisa menggerakkan Anak didiknya. Guru yang baik adalah guru yang  bisa menghypno anak sesuai komando dari gurunya. Ini bisa dilakukan apabila anak merasa aman dan nyaman belajar dengan gurunya. Kalau gurunya menjadi teladan dan contoh. Anak itu bisa mencontoh dari gurunya. Apabila anak telah mengidolakan gurunya, bisa-bisa mengalahkan pamor kedua orang tuanya. Disitulah hebatnya seorang guru. Guru adalah penggerak bagi anak menuju masa depan yang lebih baik.

Disisi lain, selain guru inspiratif ada juga yang disebut guru populis. Guru populis adalah guru yang disenangi oleh muridnya karena  dia pandai melakukan pendekatan terhadap peserta didik. Adapun ciri guru populis adalah:

1.    Humoris
Secara umum guru yang humoris adalah sosok guru yang dekat di hati siswanya. Dengan kedekatan tersebut, ada kontribusi positif terhadap keberhasilan pembelajaran. Guru humoris biasanya membuat siswa  terhibur, karena ucapan dan tingkah lakunya.

2.    Akrab
Akrab adalah dekat dan erat (tentang persahabatan). Guru dan anak membangun hubungan yang dekat. Atau istilah lain familiar. Yaitu sikap yang tidak mengambil jarak antara guru dan siswa.

3.    Jarang marah
Guru yang jarang marah adalah guru yang tidak pernah atau selalu tersenyum. Meskipun dia jengkel terhadap muridnya. Guru yang demikian menganggap persoalan semua sepele. Kenapa sih harus marah? Bukankah masih ada jalan yang lain selain marah. Meski kata ini mudah diucapkan tetapi realisasinya berat banget.

4.    Ramah
Guru yang ramah adalah guru yang sopan. Anak diperlalukan seperti kepada sesama bahkan mungkin seperti kepada orang tua. Mereka tidak membedakan kaya atau miskin. Dalam situasi apapun mereka memperlakukan anak dengan baik. Karena dia berprinsip keramahan itu bukan buat orang lain, tetapi buat dirinya sendiri.

Nah itulah ciri-ciri dari guru inspiratif dan guru populis. Sekarang kalau  kita gambarkan hubungan antara guru yang inspiratif dan populis dalam bentuk kwadran, maka terbentuklah empat tipe guru sebagai berikut:

                                      Tipe Guru Inpiratif dan Populis


Inspiratif (-)
Populis (+)


Inspiratif(+)
Populis (+)

Inpratif (-)
Populis (-)

Inspiratif (+)
Populis (-)


Tipe Pertama, yaitu guru yang berada pada kwadran kanan atas. Guru plus inspiratif dan plus populis. Guru tipe ini sangat dicintai oleh siswa-siswinya. Selain dekat dan menyenangkan bagi siswa, dia adalah guru yang professional. Mengajarnya mudah dipahami dan berwawasan luas. Guru demikian biasanya menjadi idola dan menjadi penggerak bagi siswa-siwanya. Inilah guru yang masagi.

Tipe kedua, yaitu guru yang berada di kwadran kiri atas. Guru minus inspiratif tetapi plus populis. Guru tipe ini dekat dengan siswanya tetapi kurang professional. Biasanya guru tersebut berupaya dekat dengan siswa, meskipun masalah pembelajaran tidak terlalu diperhatikan.

Tipe ketiga, yaitu guru yang berada di kwadran kanan bawah. Guru plus inspiratif tetapi minus populis. Guru yang secara keilmuannya sangat menguasai, cara mengajarnya mengenakan meskipun tidak begitu dekat dengan siswa.

Tipe keempat, adalah guru yang berada di kwadran kiri bawah. Guru tersebut minus inspiratif dan minus populis.  Guru yang tidak disenangi oleh siswa, karena secara keilmuan tidak menguasai.  Begitu juga dengan siswa tidak dekat. Inilah yang membuat siswa tidak betah kalau diajar oleh guru tipe ini.

Demikianlah pembahasan singkat tentang guru inspiratif dan populis. Lantas apakah anda berada di kwadran yang mana? Mari kita renungkan! Mudah-mudahan menjadi bahan perbaikan bagi anda yang berprofesi sebagai guru!

Wallahu’alam  

Bekasi,    13 Mei 2020



Yan Supyanto 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menciptakan Pola Belajar Efektif dari Rumah

Bahan Untuk Renungan

Kebencian itu Seperti Bau Tomat Busuk