Coba Cek Apakah Anda Termasuk Guru Berpenyakitan atau Tidak?
Sakit adalah pandangan seseorang bila
merasa kesehatannya terganggu. Sakit adalah hal yang tidak mengenakan atau
nyeri yang dirasakan seseorang. Penyakit adalah proses fisik dan patofisiologis
yang sedang berlangsung dan dapat menyebabkan keadaan tubuh atau badan menjadi
abnormal. Seseorang dapat merasa sehat (tidak ada sakit maupun penyakit), namun
jika merasa tidak sehat, itulah sakit. Penyebab seseorang menjadi sakit karena
adanya penyakit.
Penyakit yang dimaksud dalam tulisan
ini bukan sakit secara fisik. Tetapi lebih kepada kondisi mental seorang guru
dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang tidak normal. Ada beberapa macam
penyakit yang menyerang para guru. Penyakit itu harus dihindari. Apabila sudah terjangkit, harus
segera diobati supaya cepat sembuh dan tidak menular kepada yang lain.
Berikut beberapa penyakit yang menyerang para guru kita.
1.
Kudis
Apa itu kudis? Kudis adalah kurang disiplin. Guru yang kurang
disiplin adalah guru yang datang seenaknya. Padahal banyak anak yang sudah
menunggu kehadirannya. Begitu juga pulangnya. Guru yang terkena penyakit kudis
pulangnya selalu lebih cepat. Apa bahaya penyakit kudis? Penyakit ini bisa
menular kepada yang lainnya, bahkan
menular kepada anak didiknya. Karena ada motto yang mengatakan guru kencing berdiri,
murid kencing berlari.
2.
Kurap
Kurap adalah kurang rapi. Padahal guru adalah teladan bagi
murid-muridnya. Kadang mereka ke sekolah hanya memakai baju seadanya. Tidak mencerminkan kepribadian seorang guru.
Guru kurap kadang tidak memperhatikan penampilannya. Kesan seorang guru harus melekat pada pribadi
dan penampilannya. Dalam mengajar penampilan dan kerapihan juga diperlukan.
3.
Asma
Apa itu Asma? Asma adalah asal
masuk. Ada beberapa guru yang masuk ke kelas asalan-asalan. Bahkan sekarang
lagi viral ada guru 702. Apa Itu? Guru yang masuk pukul 07.00, kinerjanya 0 dan
pulang jam 02.00. Pertanyaan yang sering
disampaikan kepada anak didik adalah buka buku halaman … kerjakan… nomor …
sampai nomor….
4.
Keram
Keram adalah singkatan dari kurang terampil. Guru yang demikian adalah guru yang bekerja hanya sekedar
menggugurkan kewajibannya. Tidak mau berusaha atau belajar kearah yang lebih
baik. Ada kompetensi yang dipersyaratkan menjadi guru, tetapi mereka tidak
mempedulikannya. Mungkin tipe guru ini
yang disebut dengan guru nyasar.
Yaitu guru yang bekerja bukan karena panggilan jiwa, tetapi terpaksa menjadi
guru karena tidak ada pilihan pekerjaan lain.
5.
Mual
Mual adalah Mutu Amat
Lemah. Ngga tahu dari mana awalnya, apakah jadi guru karena terpaksa atau
inilah yang disebut guru musibah?
Atau karena kompetensinya di bawah standar.
Sehingga dalam mengajar tidak memperlihatkan kualitasnya. Guru dalam
mengajarnya yang penting materi sampai. Anak mau paham atau tidak bukan urusan.
6.
Lesu
Apa itu Lesu? Lesu adalah Lemah
sumber. Guru mengajarkan hanya mengandalkan
satu sumber belajar atau bahkan tidak memiki sumber lain. Ilmu yang
disampaikan, adalah ilmu yang dia dapat semasa waktu belajar di Sekolah
Pendidikan Guru atau sejenisnya. Sedangkan anak-anak sudah menjelajahi dunia
melalui mesin cerdas yang disebut google. Gurunya masih berkutak pada ilmunya
yang dianggap keramat dan sakti yang tidak boleh direvisi.
7.
Asam
Urat
Asam Urat artinya asal
mengajar kurang akurat. Dunia pendidikan kali ini banyak ketinggalan, dibandingkan
dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dunia TIK telah berlari
meninggalkan dunia pendidikan itu sendiri. Mari kita lihat, dulu kita belajar
membaca, sekarang baru belajar menggunakan teknologi. Anak sekarang menggunakan
Teknologi dulu, baru mereka belajar membaca. Hati-hati banyak ilmu pengetahuan
yang sudah berubah, sesuai dengan perkembangan informasi dan teknologi.
Waspadalah para guru boleh jadi ilmunya sudah kadaluarsa.
8.
Kusta
Kusta adalah kurang
strategi. Dimana guru terpaku kepada metode yang menjadi jurus pamungkasnya
yaitu metode ceramah. Metode ceramah merupakan metode keramat. Guru demikian,
berprinsip bahwa metode ceramah sebagai metode warisan para leluhurnya. Padahal
masih banyak strategi dan metode mengajar yang harus diterapkan. Strategi
belajar harus sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran. Guru
demikian berprinsip murah meriah. Memang
dia lagi belanja, padahal banyak strategi-strategi baru yang relevan.
9.
Tipus
Apa Itu Tipus? Tipus artinya adalah Tim Pemburu Sertifikasi. Sertifikasi menjadi incaran dan selalu dambaan.
Apakah salah? Ngga salah selagi, uang sertifikasi ada bagian yang disisihkan
untuk pengembangan profesinya. Tetapi kalau uang sertifikasi tidak digunakan
untuk peningkatan kompetensi guru, itulah yang jadi masalah. Guru riang gembira
manakala uang sertifikasi cair. Kalau belum cair biasanya bermuka masam,
cemberut, menggerutu bahkan menyalahkan
pihak lain. Misalnya kalau sertifikasi belum cair, sering yang menjadi sasaran adalah pengurus
organisasi guru. Tetapi kalau sudah cair sertifikasinya biasanya adem ayem.
10.
THT
THT adalah Tukang Hitung
Transport. Kadang ada guru yang kerjanya hitung-hitungan saja. Sudah tidak
ada bedanya dengan ahli astronomi. Guru demikian sebelum bekerja, selalu nanya dulu
ada unag transpornya atau tidak ada. Kalau ada tranpsortnya baru jalan, kalau
tidak ada dia cari alasan. Guru demikian sudah tidak jauh bedanya dengan Pak Ogah, tokoh kartun boneka yang selalu berkata ” cepe dulu”… he…he,…he….
11.
TBC
Apakah yang dimaksud TBC? TBC artinya Tidak Bisa Computer. Masih adakah guru yang belum bisa computer?
Hari gini belum bisa computer? Malu lho sama balita….ha..ha..ha….. Komputer
jaman sekarang sangat diperlukan. Apalagi pembelajaran online sudah merupakan
sebuah keharusan. Ayo kita memantaskan diri sebagai guru di jaman milenial ini.
12.
STOKE
STOKE
artinya suka terlambat, oh rupanya
kebiasaan. Janganlah hal yang buruk ini dijadikan kebiasaan. Kalau guru
yang terlambat, bagaimana bisa menilai sikap murid-muridnya. Jangan-jangan dunia
terbalik sudah terjadi. Anak datang lebih awal dari gurunya. Sehingga anak yang
menialai gurunya. Idealnya guru datang lebih awal menyambut kehadiran
putra-putrinya. Dengan datang lebih awal, maka guru bisa menilai sikap muridnya
terutama tentang kedisiplinan.
13.
STRES
STRES artinya sering
tidak respos dan empati kepada siswa. Guru yang mempunyai sifat seperti ini
biasanya cuek dan masa bodoh. Guru tidak peduli
kepada siswa dan lingkungannya. Guru demikian, sangat tidak diharapkan
dan dirindukan kehadirannya. Tetapi yang diharapkan dan dirindukan oleh siswa
sewaktu dia mengajar, adalah bel berbunyi sebagai dewa penolong.
Saya
berharap guru-guru di Indonesia terhindar dari segala penyakit yang dijelaskan
di atas. Apabila ada yang sudah terhinggapi penyakit tersebut, segeralah
berobat dengan cara bertaubat dan kembali ke jalan yang benar. Mumpung pintu
taubat masih terbuka…. Semoga kita semua terhindar dari segala macam penyakit
tersebut. Amiin.
Bekasi,
22 April 2020
Yan
Supyanto
Berikan Koreksi ya....
BalasHapusKereeen Pak. Semoga semua penyakit yang bapak sebutkan lenyap ya..
BalasHapusAamiin
HapusKeren pak,semoga kita ga ada penyakit itu ya.
BalasHapus