Sadar Uang

Copas dr fb teman..😊
Bagus ni artikelnya..

SADAR UANG

Saya dulu termasuk tipe orang yang cuek terhadap uang. Saya taruh saja di tas atau dompet sekenanya, kadang saya kuwel-kuwel lalu masuk saku celana. Ujungnya yang terlipat saya biarkan, arah gambarnya simpang siur ditumpukan pun tidak saya hiraukan. Ah cuma uang, pikir saya. Dan saya memang tidak suka mengurusi detil-detil.

Tapi entah kenapa, akhir-akhir ini saya berubah sikap. Setiap dapat pembayaran dari klien, saya rapikan uangnya. Lipatan yang kecil sekalipun di ujung kertasnya, saya luruskan. Arah gambar saya samakan. Masuk dompet pun rapiiii...

Kalau toh misal saya gunakan transaksi lalu dapat uang kembalian yang kucel, sampai di rumah pasti langsung saya rapikan.

Ternyata, setelah saya memperbaiki cara saya memperlakukan uang, rezeki saya makin membaik. Uang kok sepertinya kerasan ikut saya. Tiap ada kebutuhan kok ya ada saja solusinya. Habis keluar, datang lagi gantinya. Alhamdulillaaahhh banget.

Kok bisa begitu? Mitos ya? Bukaaann, ini fakta :-)

Beberapa waktu kemudian saya ikut acara sharing tentang Miracle of Syukur, diantaranya membahas tentang pentingnya kesadaran dalam beraktivitas, dalam memperlakukan benda, dan lain-lain. Sadar penuh, hadir utuh.

Misalnya, kalau kita sedang makan, maka makanlah dengan penuh kesadaran. Jangan disambi aktivitas lain. Fokus makan. Insyaallah badan akan sehat karena makanan terserap sempurna gizinya. Atau saat kita hadir di sebuah acara, maka hadirlah utuh badan dan pikiran, simak dengan seksama acara tersebut, jangan disambi telponan, apalagi WA-an, maka kita akan mendapat ilmu yang bermanfaat dari acara tersebut.

Terlebih waktu sholat, lakukan dengan penuh kesadaran setiap gerakannya. Kalau kita benar-benar sadar penuh hadir utuh, InsyaAllah pikiran kita tidak loncat kemana-mana, fokus pada doa sepanjang sholat.

Nah, begitu pula dalam memperlakukan uang. Lakukan dengan penuh kesadaran, bahwa ini uang rezeki dari Allah, maka perlakukan dengan baik. Jangan dicuekin, apalagi diremehin. Tata yang rapi, rasakan tiap lembarannya dengan penuuuhh kesyukuran. Insya Allah rezeki kita akan bertambah dan bertambah. Bukankah Allah sendiri yang bilang, "Barang siapa yang bersyukur, maka akan Aku tambahkan nikmat-Ku..."

Dan syukur adalah wilayah "rasa", bukan wilayah lisan.
Lisan mengucapkan, hati merasakan, sikap dan tindakan mengikuti.

Selamat menata uang yaaa :-)
Semoga rezeki teman-teman semua diluaskan, halal dan berkah. Aamiin.

Copas dari Bunda Elfi Zulianti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menciptakan Pola Belajar Efektif dari Rumah

Bahan Untuk Renungan

Kebencian itu Seperti Bau Tomat Busuk